Berada di lingkungan yang banyak terdapat resto cepat saji dapat meningkatkan risiko stroke 13%, dibandingkan bila berada di lingkungan yang kurang banyak restoran sejenis itu.
"Apakah ini membuktikan hubungan kausal? Tidak diketahui. Tetapi satu-satunya hal yang kami yakin tentang itu, jika Anda tinggal di lingkungan yang tinggi dengan makanan restoran cepat saji, Anda akan mengalami peningkatan risiko," ujar Dr Lewis B. Morgenstern, profesor Neurology di University of Michigan School of Public Health, ketika mengungkapkan hasil studinya.

Morgenstern dan peneliti lainnya mengumpulkan data tentang kasus stroke di Nueces County, Texas. Per Januari 2000 sampai Juni 2003 ditemukan 1.247 kasus ischemic stroke.
Lebih dari 700.000 kasus stroke terjadi tiap tahun di AS. Sebagian adalah kasus ischemic, terjadi sendatan pada aliran darah.
Para peneliti lalu menemukan fakta di Neuces County, Texas, itu terdapat 262 restoran cepat saji.Padahal di daerah lainnya di AS, rata-rata hanya ditemukan 64 restoran cepat saji
Morgenstern mengatakan bahwa ia kesulitan merinci berapa banyak restoran cepat saji per blok atau per mil berada di daerah konsentrasi tinggi. Namun di setiap wilayah yang berpenduduk 5.000 orang ditemukan biasanya 12 restoran cepat saji, dan di daerah yang tergolong konsentrasi tinggi terdapat 33 restoran cepat saji.
"Ternyata ada 13% peningkatan risiko stroke di daerah berkonsterasi tinggi atau yang banyak restoran cepat sajinya," kata Morgenstern yang studinya ini didanai oleh US National Institutes of Health.
Peneliti lainnya, Dr Ralph Sacco, ketua dari departemen neurology di University of Miami Miller School of Medicine dan juru bicara untuk American Stroke Association, mengatakan,
"Hasil penelitian ini menarik, namun kami tidak tahu apakah itu sebab-musababnya."
Kendati demikian, yang masuk akal dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diet dan gaya hidup adalah faktor penting untuk pencegahan stroke.
"Fast food telah dihubungkan dengan kegemukan, dan kegemukan akan meningkatkan risiko stroke," kata Dr Dean Johnston, asisten klinis profesor dari neurology di University of British Columbia.
Hal apa yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini bagi warga?
"Setiap pindah ke lokasi baru, konsumen harus memperhatikan lingkungannya, berapa banyak jumlah resto yang menjual produk segar dan jumlah resto yang menjual hidangan cepat saji," kata Morgenstern.
"Apakah ini membuktikan hubungan kausal? Tidak diketahui. Tetapi satu-satunya hal yang kami yakin tentang itu, jika Anda tinggal di lingkungan yang tinggi dengan makanan restoran cepat saji, Anda akan mengalami peningkatan risiko," ujar Dr Lewis B. Morgenstern, profesor Neurology di University of Michigan School of Public Health, ketika mengungkapkan hasil studinya.

Morgenstern dan peneliti lainnya mengumpulkan data tentang kasus stroke di Nueces County, Texas. Per Januari 2000 sampai Juni 2003 ditemukan 1.247 kasus ischemic stroke.
Lebih dari 700.000 kasus stroke terjadi tiap tahun di AS. Sebagian adalah kasus ischemic, terjadi sendatan pada aliran darah.
Para peneliti lalu menemukan fakta di Neuces County, Texas, itu terdapat 262 restoran cepat saji.Padahal di daerah lainnya di AS, rata-rata hanya ditemukan 64 restoran cepat saji
Morgenstern mengatakan bahwa ia kesulitan merinci berapa banyak restoran cepat saji per blok atau per mil berada di daerah konsentrasi tinggi. Namun di setiap wilayah yang berpenduduk 5.000 orang ditemukan biasanya 12 restoran cepat saji, dan di daerah yang tergolong konsentrasi tinggi terdapat 33 restoran cepat saji.
"Ternyata ada 13% peningkatan risiko stroke di daerah berkonsterasi tinggi atau yang banyak restoran cepat sajinya," kata Morgenstern yang studinya ini didanai oleh US National Institutes of Health.
Peneliti lainnya, Dr Ralph Sacco, ketua dari departemen neurology di University of Miami Miller School of Medicine dan juru bicara untuk American Stroke Association, mengatakan,
"Hasil penelitian ini menarik, namun kami tidak tahu apakah itu sebab-musababnya."
Kendati demikian, yang masuk akal dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diet dan gaya hidup adalah faktor penting untuk pencegahan stroke.
"Fast food telah dihubungkan dengan kegemukan, dan kegemukan akan meningkatkan risiko stroke," kata Dr Dean Johnston, asisten klinis profesor dari neurology di University of British Columbia.
Hal apa yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini bagi warga?
"Setiap pindah ke lokasi baru, konsumen harus memperhatikan lingkungannya, berapa banyak jumlah resto yang menjual produk segar dan jumlah resto yang menjual hidangan cepat saji," kata Morgenstern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar